Sebelum menunaikan shalat, badanmu harus suci terlebih dahulu dari kotoran. Kotoran2 yang ada di badanmu disebut najis. Najis adalah kotoran dan denda yang menjijikkan. Menurut hukum islam, setiap benda adalah suci, kecuali ada dalil yang mengatakan bahwa benda2 itu najis. Beberapa benda yang tergolong najis, misalnya, bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah, air kencing, tinja, nanah, khamr (minuman keras), anjing, babi, dan sebagainya.
Untuk memudahkan secara garis besar najis dibedakan menjadi 3 kelompok:
1. Najis ringan ( Mukhaffafah)
Najis ringan ini, menurut imam Syafi’i dan pengikutnya, adalah air kencing bayi laki-laki yang berusia 2th dan belum mengkonsumsi apapun kecuali asi (air susu ibu). Kalo kamu punya adek laki-laki seperti penjelasan di atas dan kamu di kencingi olehnya, maka enggak usah repot2, cukup bekas air kencing tersebut dipreciki air bersih sebanyak 3 kali maka najis tersebut sudah hilang. Gampangkan..?! J
2. Najis sedang (Mutawassitbab)
Najis sedang ini contohnya adalah darah, nanah, kotoran hewan atau manusia, air kencing, makanan atau minuman yang di muntahkan, bangkai, dan sebagainya. Cara membersikannya relative mudah, yaitu membasuh dengan air bersih yang mengalir sehingga sifat2 najis itu lenyap. Sifat2 najis itu seperti bau, rasa, betuk fisik, dan warnanya. Asal sudah tidak ada bekasnya maka menjadi suci kembali.
3. Najis Berat ( Mugballadzab)
Najis berat ini contohnya adalah Anjing, Babi, beserta segala yang berasal dari keduanya, seperti air liur, kotoran, bulu, dan sebagainya. Karena keduanya termasuk najis berat, maka cara membersihkannya juga cara yang cukup berat, yaitu membasuh bekas najis sebanyak 7 kali. Basuhhan pertama harus bias menghilangkan bentuk kotoran tersebut. Dan juga, salah satu dari 7 basuhan harus pula di campur dengan debu. Kog debu,? Penggunaan debu ini bukan ngada2. Nabi SAW. Dulu mempraktekkannya seperti itu. Menurut beberapa penelitian, ada partikel2 dalam debu yang bias menetralisir najis kelas berat itu. Setelah di basuh 7 kali, kamu bisa juga menggunakan sabun untuk membersihkan kembali agar tambah bersih dan wangi.
penerbit "DIVE Press"
